Suatu pagi penulis melintasi sebuah jalan di kota Jakarta.Hingga sampailah saat berada tepat di belakang sebuah bus kota.Uniknya , di belakang bus kota ini tertulis "HATI-HATI SERING BERHENTI MENDADAK".
Penulis pun senyum karena terasa tulisan tersebut adalah kejujuran yang lucu.Betapa tidak.Diantara insiden yang memperparah kemacetan di Jakarta memang adalah 'kelakuan' bus yang tiba-tiba berhenti atau menepi ,baik dipinggir jalan atau bahkan di tengah jalan umum untuk menaikkan atau menurunkan penumpang.
Namun bukan itu yang akan kita hayati.Tapi ketika membaca tulisan "HATI-HATI SERING BERHENTI MENDADAK",penulis tiba-tiba teringat 'Mati Mendadak'.Kontak terlintas ayat berikut :
185. tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, Maka sungguh ia telah beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.(QS.Ali Imron : 185)
Para pembaca sekalian yang dirohmati Alloh.Pernahkah walau sesaat saja Anda memikirkan atau membayangkan bila secara tiba-tiba Alloh mencabut nyawa kita?.Sungguh,sewaktu penulis masih remaja dan duduk di Madrasah 'Aliyah,sering sekali terbayang sesosok mayat berbungkus kafan yang tak lain adalah penulis sendiri.Masya Alloh.Entah darimana bayangan itu muncul.Tapi sejak itu penulis banyak teringat mati.Justru kini rindu rasanya ada bayangan 'pengingat' seperti itu lagi.Membuat kita merinding dan selalu waspada serta menjaga amal-amal untuk persiapan menyongsong kematian.
Bukan kematian yang kita takutkan,tetapi kematian yang menjemput dikala amal kebaikan kita sangat sedikit sedangkat dosa begitu bertumpuk.
Ingatlah wahai hamba Alloh,dunia dan kesibukan mengejarnya memang telah membutakan pandangan hati pada kematian . Hingga datanglah kematian itu secara tiba-tiba.
19. dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya.
(QS.Qoof : 19)