Hidayatullah.com--Dua penghafal Al-Quran (hafidz) dari Palestina bermukim di Riau selama Ramadhan 1433 H. Kehadiran keduanya akan mengimami Salat Malam di dua tempat di Riau. Masing-masing di Masjid Raya Pekanbaru, ibukota provinsi Riau dan di Masjid Islamic Center Pasirpengaraian Rokan Hulu, salah satu kabupaten di Riau. Dua hafidz tersebut adalah Ghassan MM Al-Shorbaji dan Jehad AI Qozaer.
Di kedua masjid mereka akan memimpin Salat Tarawih satu juz satu malam. Sabtu (21/07/2012) sore mereka tiba di Pekanbaru. Keduanya langsung didaulat untuk menjadi imam Shalat Isya dan Tarawih.
Keesokan harinya, Ahad, (22/07/2012) usai Shalat Zuhur, Jehad dijemput untuk berangkat ke Pasirpengaraian. Jarak Pekanbaru ke Pasirpengaraian sekitar 3,5 jam perjalanan dengan mobil.
Pada Sabtu malam lalu, sebelum Isya, ratusan jamaah sudah terlihat memadati ruang salat utama Masjid Raya Pekanbaru, menanti azan tiba dan ingin segera mendengarkan lantunan ayat-ayat suci yang dibacakan imam dari Palestina tersebut.
Shalat Isya dipimpin langsung oleh Ghassan MM Al-Shorbaji. Usai Shalat Isya, taushiyah Ramadan disampaikan oleh pakar tafsir Riau Ustad Dr Musthafa Umar. Dalam pemaparannya ia menjelaskan tajuk Ramadan sebagai bulan untuk membangun kerohanian. Bulan Ramadan memiliki keistimewaan karena pada bulan tersebut diturunkannya Al-Quran.
''Kedatangan imam penghafal Quran dari Palestina di Masjid Raya ini untuk memimpin Salat Tarawih satu juz satu malam adalah juga untuk membangun kerohanian. Mereka yang sudah terbangun kerohoniannya, satu juz satu malam itu ringan,'' ujarnya.
Usai taushiyah dilanjutkan dengan Salat Tarawih dipimpin oleh Jehad AI Qozaer. Hafidz kelahiran Gaza tersebut memimpin tarawih 10 rakaat pertama. Selanjutnya 10 rakaat kedua diimami oleh Ghassan. Pria kelahiran 1985 itu juga memimpin Shalat Witir.
''Bacaan imam dari Palestina ini membangkitkan nuansa Ramadan seperti di tanah suci yang pernah saya rasakan, terasa sejuk, indah dan memberi semangat ibadah,'' ujar Staf Ahli Gubernur Riau Ir Feisal Qamar Karim MEng usai salat.
Kepada hidayatullah.com Ahad kemarin, Feisal mengungkapkan jamaah salah satu masjid di Pekanbaru berhasrat pula untuk mendatangkan imam dari Palestina untuk Ramadhan tahun depan.
Sementara itu Hermen Mat mengemukakan kehadiran penghafal Quran dari Palestina ini akan dimanfaatkan untuk mengajarkan perbaikan (tahsin) bacaan Quran.
Kehadiran dua imam ini tampak disambut antusias oleh jamaah. Usai salat para jamaah bersalaman, banyak pula yang minta foto bersama bahkan merekapun rela duduk berlama-lama bersama dua imam ini, bertanya berbagai hal. Untuk kelancaran komunikasi pengurus Masjid Raya menghadirkan Ustadz Sutrisno Badroen sebagai penterjemah.*/Idris, Riau
Di kedua masjid mereka akan memimpin Salat Tarawih satu juz satu malam. Sabtu (21/07/2012) sore mereka tiba di Pekanbaru. Keduanya langsung didaulat untuk menjadi imam Shalat Isya dan Tarawih.
Keesokan harinya, Ahad, (22/07/2012) usai Shalat Zuhur, Jehad dijemput untuk berangkat ke Pasirpengaraian. Jarak Pekanbaru ke Pasirpengaraian sekitar 3,5 jam perjalanan dengan mobil.
Pada Sabtu malam lalu, sebelum Isya, ratusan jamaah sudah terlihat memadati ruang salat utama Masjid Raya Pekanbaru, menanti azan tiba dan ingin segera mendengarkan lantunan ayat-ayat suci yang dibacakan imam dari Palestina tersebut.
Shalat Isya dipimpin langsung oleh Ghassan MM Al-Shorbaji. Usai Shalat Isya, taushiyah Ramadan disampaikan oleh pakar tafsir Riau Ustad Dr Musthafa Umar. Dalam pemaparannya ia menjelaskan tajuk Ramadan sebagai bulan untuk membangun kerohanian. Bulan Ramadan memiliki keistimewaan karena pada bulan tersebut diturunkannya Al-Quran.
''Kedatangan imam penghafal Quran dari Palestina di Masjid Raya ini untuk memimpin Salat Tarawih satu juz satu malam adalah juga untuk membangun kerohanian. Mereka yang sudah terbangun kerohoniannya, satu juz satu malam itu ringan,'' ujarnya.
Usai taushiyah dilanjutkan dengan Salat Tarawih dipimpin oleh Jehad AI Qozaer. Hafidz kelahiran Gaza tersebut memimpin tarawih 10 rakaat pertama. Selanjutnya 10 rakaat kedua diimami oleh Ghassan. Pria kelahiran 1985 itu juga memimpin Shalat Witir.
''Bacaan imam dari Palestina ini membangkitkan nuansa Ramadan seperti di tanah suci yang pernah saya rasakan, terasa sejuk, indah dan memberi semangat ibadah,'' ujar Staf Ahli Gubernur Riau Ir Feisal Qamar Karim MEng usai salat.
Kepada hidayatullah.com Ahad kemarin, Feisal mengungkapkan jamaah salah satu masjid di Pekanbaru berhasrat pula untuk mendatangkan imam dari Palestina untuk Ramadhan tahun depan.
Sementara itu Hermen Mat mengemukakan kehadiran penghafal Quran dari Palestina ini akan dimanfaatkan untuk mengajarkan perbaikan (tahsin) bacaan Quran.
Kehadiran dua imam ini tampak disambut antusias oleh jamaah. Usai salat para jamaah bersalaman, banyak pula yang minta foto bersama bahkan merekapun rela duduk berlama-lama bersama dua imam ini, bertanya berbagai hal. Untuk kelancaran komunikasi pengurus Masjid Raya menghadirkan Ustadz Sutrisno Badroen sebagai penterjemah.*/Idris, Riau