Metode tahfizh Maroko

Metode tahfizh Maroko adalah metode menghafal Al-Qur'an yang menggunakan papan khusus yang disebut lawhâ. Metode ini telah digunakan oleh para penghafal Al-Qur'an di Maroko sejak berabad-abad yang lalu.


 

Cara menggunakan metode lawhâ: 
  1. Santri menulis ayat-ayat yang akan dihafal di atas papan lawhâ dengan tinta khusus yang dapat dihapus.
  2. Ayat-ayat yang telah ditulis dibaca berulang-ulang hingga hafal.
  3. Ayat-ayat yang telah dihafal disetorkan kepada guru setiap hari.
  4. Ayat-ayat baru boleh dihapus setelah guru menyatakan bahwa murid tersebut telah lulus hafalannya.
Kelebihan metode lawhâ: 
  • Memungkinkan penghafal untuk memvisualisasikan tulisan ayat-ayat Al-Qur'an di dalam otak mereka.
  • Mengajarkan murid menulis (imla) sehingga tidak hanya hafal ayat Al-Qur'an dalam dada mereka.
  • Memupuk ikatan emosional yang kuat antara santri dengan lawhâ.

Di Maroko hafal 30 juz al-Qur’an menjadi standarisasi seorang anak sebelum masuk ke lembaga pendidikan formal, terutama pendidikan formal agama (ta’lim ‘atiq). Suatu saat saya pernah menanyai salah satu anak di madrasah kuttab, kalau dilihat dari umur seharusnya ia sekarang kelas satu SMP/sederajat. Saya menanyakan kapan dia masuk sekolah? Padahal dari pagi sampai sore dia di sini. 

Lalu anak itu menjawab bahwa ia keluar dari sekolah, dan akan bersekolah lagi setelah khatam al-Qur’an. Konon, orang tua di sini tidak mau menyekolahkan anaknya jika belum hafal al-Qur’an. Maka jangan heran apabila 10 pemuda Maroko berkumpul, tidak berlebihan jika kita menebak tujuh di antaranya adalah haamilal qur’an. Begitulah budaya menghafal al-Qur’an di Maroko yang menakjubkan.

Masyarakat Maroko mempunyai budaya dan metode yang unik ketika menghafal al-Qur’an. Di setiap kota banyak ditemui madrasah tahfidz, atau masyhur disebut madrasah kuttab. Kenapa disebut kuttab? Karena menghafalkannya dengan cara menulis di lauh (papan), yang terbuat dari batang pohon zaitun, dan umumnya berukuran 50 x 15 cm. Adapun proses menghafalnya dimulai pagi hari sekitar jam 8. 

Sebelum menulis lauh akan dilaburi dengan senshal (batu kapur). Setelah lauh dilaburi senshal dan sudah benar-benar kering kita akan duduk melingkari faqih, syekh yang membimbing kita di kuttab biasa disebut faqih. Jika sudah duduk rapi kita harus siap dan memasang telinga kita dengan baik. 

Saat itulah ayat demi ayat didektekan oleh sang faqih. Kita menulis lalu menghafal semampu kita, biasanya satu sisi papan untuk menulis satu tsummun (satu setengah halaman al-Qur’an pojok). Kita menulis dengan sebilah hibr (pena dari bambu) yang dicelupkan ke diwaya (tinta). 

Setelah kelar menulis, tulisan kita akan dikoreksi oleh faqih dan beliau juga memberi tanda waqof yang seragam. Selanjutnya sebelum dihafal kita diharuskan membaca lauh itu secara binnadzor dihadapan faqih, supaya tidak salah dalam melafalkannya ketika dihafal. Kita diberi waktu sampai bakda asar untuk menghafal lauh itu. 

Perlu diketahui bahwa para faqih sangat keras mendidik santrinya. Sekali gojek, akan kena pukul paralon panjang, apalagi telat masuk dan tidak hafal lauh, hukumannya adalah dijunjung bareng-bareng dan kakinya akan dipukuli oleh faqih. 

 

Pagi hari selanjutnya kita diharuskan menyetorkan hafalan kemarin sore. Apabila benar-benar sudah mengakar di kepala, maka faqih akan mengijinkan kita untuk menghapus lauh untuk menambah hafalan lagi. Namun cara menghapus lauh juga tidak boleh sembarang, biasanya kita mencuci dan menggosok lauh di wastafel yang air sisa basuhan ayat suci tersebut ditampung, tidak dibuang, akan tetapi dipakai untuk menyirami tanaman. 

Setelah lauh bersih maka laburi lagi dengan senshal, lalu dikeringkan. Biasanya ditengah proses pengeringan lauh ini kita diperintah untuk murojaah hafalan yang sudah dihafal. Selanjutnya ketika lauh sudah kering baru kita bisa menambah ayat untuk ditulis dan dihafal lagi.

Tags

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!